Berikut Ini Adalah Perkembangan Kognitif Pada Anak
Pembahasan mengenai perkembangan manusia dititikberatkan pada usia dalam kaitannya dengan perubahan-perubahan fisik , kognitif, dan social yang terjadi sepanjang rentang kehidupan. Perkembangan kognitif secara spesifik difokuskan pada perubahan dalam cara berfikir, memecahkan masalah, memori dan intelegensi.
Bagi seorang ibu kebahagiaan yang dirasakan sangat luar biasa adalah saat memiliki seorang anak. Pengalaman pada saat hamil, melahirkan maupun pada saat menyusui. Apalagi melihat saat perkembangan kognitif pada bayi maupun motoriknya yang sangat revolusioner.
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai perkembangan kognitif pada anak. Ada 4 (empat) tahapan dalam perkembangan kognitif pada bayi
- Periode sensorimotorik
Pada tahapan ini terjadi sejak kelahiran hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, respon-respon bersifat bawaan dan berupa reflek-reflek yang tidak sengaja, seperti menghisap.
- Periode pra-operasional
Pada tahap ini terjadi pada usia 2 tahun hingga usia 7 tahun. Pada tahap ini anak belum mengembangkan system organisasi pikiran-pikiran.
- Periode Oprasional konkret
Pada tahap ini terjadi pada usia 7 hingga 11 tahun. Tahap pada masa penyempurnaan tiga ranah penting dalam pertumbuhan intelektual, yaitu: konservasi, klasifikasi, dan transivitas.
- Periode Oprasional Formal
Terjadi pada masa remaja dan dewasa. Pada tahap ini ditandai dengan kemampuan anak untuk menformulasikan hipotesis dan mengujinya terhadap realitas.
Itulah tahapan-tahapan yang akan terjadi pada perkembangan kognitif sang anak, untuk sang orang tua harus mengetahui tahapan-tahapan tersebut, karena nantinya akan berguna dengan mengathuinya. semoga bermanfaat.
Beruntungnya anak-anak yang masih bisa diberikan gizi yang cukup. Banyak anak-anak Indonesia diluar sana yang belum bisa mendapatkan hak mereka di usia mereka. Banyak menjadi korban perceraian, perang antar suku, bencana, sehingga mereka tidak bisa menikmati masa bermain mereka. Bahkan banyak diantaranya yang ditelantarkan, dibuang, sehingga gizi juga tidak tercukupi. Namun ada UNICEF lembaga PBB dunia yang bergerak di bidang sosial perlindungan anak-anak dan perempuan. Mereka sudah lama menjaga anak-anak Indonesia dan membantu mendapatkan hak mereka, kita pun juga bisa membantunya dengan donasi melalui mereka. Tapi banyak dari kita yang takut donasi di UNICEF karena takut tidak tahu cara berhenti donasi UNICEF. Padahal itu perkara yang mudah kok, yuk bergerak bantu anak-anak Indonesia.
BalasHapus